Dalamsebuah hadits yang shahih, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,« لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ Janganlah engkau marah, maka bagimu surga." (HR. Thabrani dalam Al-Kabir. Lihat Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, hadits ini shahih lighairihi). Semua orang berpeluang untuk marah, namun setiap orang juga mempunyai peluang untuk mampu menahan diri dari marah. Bismillah, pasti bisa. Discovershort videos related to janganlah marah on TikTok. Watch popular content from the following creators: CEO OF FOODPANDA(@khuzaimie_lemat1.0), Lagu Folk(@lagufolk.id), tachhiofykk(@tachhiofykk), Babyshima(@babyshimaofficial), Mr Dzein(@mrdzein), Eyjaaa(@eyjaaaaa.a), Babyshima(@babyshimaofficial), نر(@ixprtw), ♡(@pp0_15), thv's(@ynnrdayini) . Rasulullahjuga bersabda, "Janganlah engkau marah, maka bagimu surga." (HR. Ibnu Abid Dunya). Menahan marah pastilah sangat sulit, karena saat marah seakan emosi meluap hingga lisan dan tangan tak terkendali. Karena itulah Rasulullah memberikan tips menahan marah, "Jika salah seorang dari kalian marah dalam keadaan berdiri hendaknya ia duduk. . Emosi yang fluktuatif membuatku terkadang tak bisa mengontrol diri untuk tidak marah. Hal kecil pun bisa memicu marah. itulah yang terjadi kepadaku saat-saat hamil. Entah memang hormon kehamilan yang menjadi salah satu penyebabnya atau memang diriku yang kurang sabar. Ku rasa diriku yang kurang sabar sih..hehe Hari itu aku kesal dengan suamiku yang melakukan kesalahan menurutku, padahal mungkin kalau dilihat dari sudut pandang orang lain, itu hanya kesalahpahaman. Tapi aku langsung marah kepada suamiku ditambah rasa ingin diperhatikan ketika marah yang tak kunjung juga kudapatkan dari suamiku. Suamiku memilih untuk diam hingga aku sendiri yang memulai pembicaraan terlebih dahulu. Kesal masih menyelimuti kenapa tak mangajak ku berbicara duluan?kenapa tak memperhatikanku? Sebenarnya jauh dari alasan marahnya istri karena ingin diperhatikan lebih. Ketika suamiku memelukku, betapa nyamannya aku, hilang semua rasa marah, kesal, sedih. Hingga akhirnya kamipun hangat kembali. Aku berbicara kepada kandunganku “nak, jangan ikut-ikutan sedih ya, jangan ikutan marah, kesal, jadi anak yang selalu bahagia ya”, perutku pun berdenyut merespon ucapanku. Sekali lagi aku sadar, tak seharusnya aku meluapkan marahku, seharusnya aku bisa lebih sabar karena dari dalam perutku, ada janin yang melihat, merasakan, bahkan mungkin tertular emosi negatif dari ibunya. Dari sinilah aku belajar bersabar ketika hamil, ada hal yang lebih penting daripada meluapkan ego, ada hal yang lebih penting dari menang atau kalah, yaitu kamu nak, calon buah hati. Semoga hamil bukan lagi alasan untuk marah. Semoga calon ibu selalu diberikan kekuatan untuk menyalurkan energi positif kepada janin. Aamiin 🙂 لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ “Janganlah engkau marah, niscaya bagimu surga”. Hadits Shahih, Riwayat Ibnu Abid Dunya, Lihat Shahiihul jaami’ no. 7374. Navigasi pos

janganlah engkau marah maka bagimu surga